Malaikat Penjaga Manusia
Firman Allah swt :
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ
يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ
لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم
مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ
Artinya : "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar ro'du : 11)
Firman Allah lainnya :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ﴿١٦﴾
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧﴾
مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ﴿١٨﴾
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧﴾
مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ﴿١٨﴾
Artinya : "Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir." (QS. Qoff : 16 - 18)
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan
hadits dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,"Didalam diri
kalian terdapat malaikat malam dan malaikat siang yang saling
bergantian. Mereka bertemu disaat shalat shubuh dan shalat isya lalu
malaikat yang bermalam didalam dirimu naik keatas. Mereka pun ditanya
Allah swt dan DiaYang Maha Mengetahui tentang mereka,"Bagaimana keadaan
hamba-Ku saat kamu tinggalkan?" Mereka menjawab,"Kami tinggalkan mereka
dalam keadaan shalat dan kami datangi mereka juga dalam keadaan shalat."
Didalam menafsirkan ayat 11 suart ar
Ro'du, Ibnu Katsir mengatakan bahwa dua malaikat berada di sebelah kanan
dan kiri menuliskan amal-amal. Malaikat yang ada di sebelah kanan
mencatat amal-amal kebaikan sementara yang berada di sebelah kiri
mencatat amal-amal keburukan. Dua malaikat lainnya menjaganya dan
melindunginya. Satu malaikat berada di belakangnya sedang satu lagi
berada di depannya sehingga jumlah mereka ada empat malaikat di siang
hari. Dan empat malaikat lainnya pada malam hari menggantikan
malaikat-malaikat yang di siang hari yang terdiri dari dua malaikat
penjaga dan dua malaikat pencatat, sebagaimana hadits Abu Hurairoh
diatas. (Tafsir al Qur'an al Azhim juz
Tentunya penjagaan malaikat terhadap
manusia dari berbagai keburukan, kecelakaan, musibah adalah atas
perintah dan izin Allah swt dan berjalan sesuai dengan ketetapan-Nya
atas diri orang itu. Malaikat penjaga ini tidaklah bisa mencegah segala
musibah, keburukan yang telah ditetapkan Allah kepada orang itu
sebagaimana disebutkan di bagian akhir ayat itu,"... Apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
(QS. Ar Ro'du : 11)
Jin Yang Menyertai Diri Manusia
Didalam hadits yang diriwayatkan oleh
Muslim dan Ahmad dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi saw bersabda,"Tidaklah
seorang dari kalian kecuali ada yang menyertainya dari kalangan jin dan
dari kalangan malaikat." mereka bertanya,"Anda juga?" beliau saw
menjawab,"Saya juga akan tetapi Allah swt telah menyelamatkanku dan
menjadikannya masuk islam sehingga dia tidak memerintahkanku kecuali
kebaikan."
Al Qodhi mengatakan,"Dan ketahuilah
bahwa umat telah bersepakat akan perlindungan Nabi saw dari setan pada
jasad, pemikiran dan lisannya." Didalam hadits ini terdapat isyarat agar
waspada terhadap fitnah setan yang menyertainya dari bisikan-bisiskan
dan peneyesatannya, dan kita menjadi tahu bahwa setan iu bersama kita
agar kita berhati-hati darinya dengan sekuat seluruh kemampuan kita."
(Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XVII hal 230 - 231)
Syeikh 'Athiyah Saqar mengatakan bahwa
setiap manusia disertai oleh jin dan malaikat. Malaikat yang
menyertainya adalah yang memelihara manusia sebagaimana firman Allah swt
surat Ar Ro'du ayat 11 diatas dan malaikat yang menolongnya untuk
kebaikan atau yang lainnya. Sedangkan jin yang menyertainya itu berusaha
menyesatkannya. Sungguh Iblis telah bersumpah dengan kebesaran Allah
bahwa dia akan menyesatkan manusia seluruhnya kecuali hamba-hamba Allah
yang ikhlas. (Fatawa al Azhar juz VIII hal 63)
Setan Dibelenggu Di Bulan Ramadhan
Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim
meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda,"Apabila datang Ramadhan maka
pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan
dibelenggu." didalam riwayat Ibnu Khuzaimah didalam shahihnya disebutkan
sabdanya saw,"Apabila malam pertama dari bulan Ramadhan maka
setan-setan dibelenggu yaitu jin-jin yang durhaka.."
Jin-jin yang durhaka adalah yang secara
total berbuat kejahatan. .. dikatakan bahwa hikmah dari diikat dan
dibelenggunya setan adalah agar tidak membisik-bisikan kejahatan kepada
orang-orang yang berpuasa. Dan tanda-tandanya adalah banyaknya
orang-orang yang tenggelam didalam kemaksiatan kembali bertaubat kepada
Allah swt.
Adapun apa yang terjadi sebaliknya pada
sebagian mereka maka sesungguhnya itu adalah pengaruh-pengaruh dari
bujuk rayu setan yang telah tenggelam didalam jiwa-jiwa orang-orang
pelaku kejahatan serta menghujam didalamnya...
Al Hafizh didalam "al Fath" mengatakan
bahwa Iyadh mengatakan,"Kemungkinana bahwa lahiriyah dan hakekatnya
adalah itu semua tanda bagi malaikat untuk memasuki bulan (Ramadhan) dan
mengagungkan kehormatan bulan itu serta mencegah setan-setan untuk
menyakiti orang-orang beriman. Dan bisa juga berarti suatu isyarat akan
banyaknya pahala dan ampunan dan bahwa setan dipersempit upayanya untuk
menyesatkan mereka sehinga mereka bagaikan terbelenggu."
Dia berkata,"Kemungkinan kedua itu
diperkuat dengan sabdanya saw yang diriwayatkan oleh Muslim 'pintu-pintu
rahmat dibuka' dia mengatakan bahwa lafazh 'pintu-pintu surga dibuka'
adalah ungkapan tentang apa yang dibuka Allah bagi hamba-hamba-Nya
berupa ketaatan yang menjadi sebab masuknya ke surga. Sedangkan lafazh
'pintu-pintu neraka ditutup' adalah ungkapan tentang dihindarinya dari
berbagai keinginan kuat untuk melakukan maksiat yang dapat
menjatuhkannya ke neraka. Sedangkan lafazh 'setan-setan dibelenggu'
adalah ungkapan akan lemahnya setan untuk melakukan penyesatan dan
penghiasan terhadap syahwat."...
Al Qurthubi mengatakan,"Apabila anda
ditanya tentang bagaimana pendapatmu tentang berbagai keburukan dan
kemaksiatan yang banyak terjadi di bulan Ramadhan dan seadainya setan
itu dibelenggu tentunya hal itu tidaklah terjadi?" Maka jawabnya adalah
,"Sesungguhnya bahwa kemaksiatan itu akan mengecil terhadap orang-orang
yang berpuasa yang memelihara syarat-syarat puasanya dan memperhatikan
adab-adabnya" atau "Dibelenggunya sebagian setan sebagaimana disebutkan
didalam sebagian riwayat yaitu riwayat Tirmidzi dan Nasai bahwa mereka
yang dibelenggu adalah para pemimpinnya bukan seluruh setan" atau "
maksudnya adalah "Meminimalkan kejahatannya di dalam bulan itu"
Itu adalah perkara yang bisa diraba,
maka sesungguhnya kejadian itu didalam bulan ramadhan lebih sedikit dari
bulan lainnya. Jadi tidak mesti dengan dibelenggunya seluruh setan maka
tidak akan terjadi satu kejahatan atau satu kemaksiatan karena disisi
lain terdapat banyak sebab lainnya yang bukan dari setan seperti
jiwa-jiwa yang kotor, kebiasan-kebiasaan buruk, setan manusia dan
lainnya." (Tuhfatul Ahwadzi juz II hal 219)
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar