Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun telah mengijinkan seorang
yahudi hadir dan tinggal di rumah beliau tanpa mengusirnya , padahal ia
seorang yahudi yang berbeda agama dengan Rasul shallallahu ‘alaihi
wasallam , tetapi beliau mengizinkan yahudi itu tinggal di rumah beliau ,
beliau tidak melarangnya atau dengan mengatakan : ” engkau yahudi
tidak boleh tinggal di rumahku , kotor dan najis !! ” , tidak demikian
akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Orang yahudi itu
tinggal bersama Rasulullah dan tidur disana , makan sepiring dengan
Rasul, membawakan air minum Rasul , seakan telah menjadi bagian di
keluarga Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak dipaksa untuk
mengikuti agama Islam , sampai suatu saat ia sakit dan Rasul
menjenguknya,
Rasul tidak berkata : ” syukur yahudi itu sakit dan tidak tinggal di rumahku lagi ” ,
rasul tidak demikian tetapi beliau berkata : ” mana orang yahudi yang
tinggal di rumahku , mengapa dia pergi, apa kesalahanku ? ! ” .
Maka setelah rasul sampai di rumah orang yahudi itu , ternyata ia
sudah dekat dengan sakaratul maut , maka Rasul berkata : ” wahai pemuda ,
maukah kau ucapakan ” Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah ” , maka
pemuda itu pun ragu untuk mengucapkannya ia menoleh ke ayahnya yang juga
beragama yahudi ,
maka ayahnya berkata : ” betul , taati Aba Al Qasim dan ikuti ucapan
itu ” , dan pemuda itupun mengucapkan ” Laa Ilaaha Illallah Muhammad
Rasulullah ” kemudian ia pun wafat , maka berubahlah wajah Rasul
shallallahu ‘alaihi wasallam bagaikan belahan bulan purnama dari terang
dan bercahaya karena gembira melihat orang yahudi yang tinggal di
rumahnya itu wafat dalam keadaan Islam , demikian indahnya kerukunan
umat beragama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar