a. Golongan penyebar agama islam di Indonesia
Belum diketahui secara pasti golongan yang pertama kali menyebarkan
agama islam di Indonesia. Bukti-bukti sejarah menjelaskan yaitu para
pedagang arab yang datang ke Indonesia melakukan perkawinan dengan
orang-orang asli Indonesia. Tetapi ada pendapat yang menjelaskan yaitu
seorang mubalik (kiai) dari arab yang datang dengan tujuan untuk
berdakwah ajaran islam kepada masyarakat Indonesia.
Masuknya ajaran islam yang diawali dari pesisir pantai membuktikan
bahwa ajaran islam melakukan infiltrasi ajarannya kepada masyarakat
secara perlahan-lahan. Para penyebar mengjarkan dengan santun dan baik
sehinggga cepat diterima oleh masyarakat Indonesia. Ada peula yang
menggunakan cara menyembuhan penyakit maupun pembebasan dari rasa
kesulitan seperti wabah penyakit, kekeringan, maupun bencana lainnya.
Golongan yang melakukan cara ini adalah golongan sufi yaitu orang yang
memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Secara terperinci golongan peyebar agam islam di Indonesia ada 3 diantaranya:
1. Golongan
mubalig atau guru agama Islam, golongan ini sering disebut-sebut
sebagai sufi. Orang yang masuk dalam golongan ini adalah orang-orang
yang memiliki orientasi berdakwah. Mereka sudah melepaskan kehidupan
duniawinya dan mengabdikan hidupnya hanya untuk menyebarkan ajaran islam
di dunia. Golongan ini diperkirakan masuk ke indonesia pada abad 13 M
dan berasal dari arab dan persia. Penyebaran yang dilakukan oleh
golongan ini menunjukan hasil yang luar biasa.
2. Golongan
pedagang, golongan pedagang yang pertama ali datang ke Indonesia yaitu
golongan dari arab, kemudian disusul dari golongan mesir, persia,
gujarat. Sebelum mereka datang ke Indonesia mereka sudah terlebih dahulu
hijrah di India dan Cina. Ketika orang-orang Cina dan India melakukan
perluasan daerah perdagangan sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia
para pedagang ini mengikutinya dan kemudia menetap di Indonesia dengan
melakukan penyebaran menggunakan cara pendidikan maupun perkawinan.
3. Wali,
wali yang sangat terkenal memperkenalkan ajaran Islam adalah wali
songo. Mereka dikenal sebagai orang-orang yang memiliki kelebihan dalam
melakukan dakwah islam di indonesia. Mereka belajar dari para sufi yang
datang dari Timur Tengah. Dengan kelebiahan ini mereka sudah
mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk menganut ajaran Islam. Wali
songo sebagai tokoh penyebar islam di daerah jawa. Adapun nama-nama yang
termasuk dalam wali songo adalah:
a. Sunan Maulana Malik Ibrahim atau syekh Maghribi (gresik),
b. Sunan Ngampel atau sering disebut sebagai Raden Rahmat (Ngampel Surabaya),
c. Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Inrahim (Bonang Tuban),
d. Sunan Drajat atau Syarifudin (Sedayu Suranaya),
e. Sunan Giri atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul Fakih (Giri Gresik)
f. Sunan Kalijaga (Kadilangu Demak),
g. Sunan Kudus atau Jafar Sodiq (Kudus),
h. Sunan Muria atau Raden Umar Said (Gunung Muria Kudus), dan
i. Sunan Gunung Jati (gunung Jati Cirebon).
Sejarah wali songo ini sebagai penyebar islam di indonesia dibuktikan
dengan berdirinya masjid demak di Jawa Tengah. Dimasa para wali songo
menyebarkan islam ada seorang wali yang menyebarkan agama yang
penyimpang dari jalur ajaran islam yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.
Wali tersebut bersama syekh Siti Jenar yang mengajarakan ‘manunggaling
manungsa gusti’ yang artinya bahwa tuhan itu menyatu dengan manusia.
Berkembangnya ajaran ini membuat gusar para wali songo karena ajaran ini
dianggap menyesatkan. Agar tidak menyebar lebih luas maka atas
kesepakatan bersama maka syekh Siti Jenar dibunuh dengan dipenggal
kepalanya.
b. Cara-cara yang dilakukan dalam penyebaran islam di Indonesia
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam penyebaran agama islam oleh
golongan-golongan penyebar. Cara-cara yang dilakukan dilaksanakan dengan
jalan yang damai. Adapun cara –cara penyebaraannya adalah sebagai
berikut:
1. Perdagangan
Kedatangan
pedagang islam dari Persia, arab, Cina, dan Gujarat ke indonesia
membawa pengaruh kebudayaan islam bagi masyarakat indonesia. Mereka
melakukan perdagangan di tanah Indonesia melalui pesisir pantai dan juga
pelabuhan-pelabuhan. Dalam kegiatan perdagaan terseut mereka tinggal
untuk sementara atau bahkan menetap di Indonesia. Sebagai umat islam
yang mengajarkan agar melakukan dakwah maka mereka sedikit demi sedikit
melakukan penyebaran ajaran islam ke Indonesia. Pengajaran agama islam
yang dilakukan para pedagang menggugah keyakinan masyarakat Indonesia
dari Hindu-Budha menjadiIslam. Akibatnya banyak ditemukan
perkampungan-perkampungan yang identik dengan golongan pedagang, seperti
kampung pecinan (kampung orang Cina), kampung pekojan (kampung orang
Arab), dan kampug keling (orang India).
2. Perkawinan
Proses
Islamisasi di Indonesia juga melalui hubungan kekerabatan. Para
pedagang yang menetap di Indonesia melakkukan perkawinan dengan
masyarakat Indonesi. Hal ini dijadikan sebagai taktik dakwah yang paling
efektif dalam penyebaran agama islam pada masa itu. Dari perkawinan itu
maka akan dihasilkan keluarga muslim dan kemudian berkembang menjadi
suatu perkampungan muslim.
3. Politik
Proses
ini dilakikan oleh golongan sufi dan wali. Sufi maupun wali yang
memiliki kelebihan memasuki kerajaan dan merubah keyakina raja. Biasanya
awalnya mereka menjadi seorang penasehatspiritual kemudian melakukan
penyebaran terhadap para pejabat-pejabat kerajaan. Setelah raja dan para
pejabatnya menganut keyakinan islam maka rakyatpun mengikuti keyakinan
raja untuk masuk islam.
Contohnya: kerajaan di Indonesia yang menyebarkan islam adalah samudra Pasai dan Demak.
4. Tasawuf
Metode
penyebaran cara ini dilakukan oleh para sufi yang datang ke Indonesia.
Secara termologi bahasa taswuf berasal dari kata sufi yang berarti wol
atau bulu domba. Artinya bahwa pada masa itu para sufi selalu
menggunakan senban putih yang terbuat dari wol yang berasal dari bulu
domba.metode penyebaran islam dengan cara tasawuf membawa dampak
pengaruh yang signifikan. Cara pengajarannya yaitu dengan jalan
memberikan jalan yang mengandung persamaan dengan alam pikiran seperti
pada mistik orang Indonesia Hindu, sehingga islam sebagai agama baru
mudah diterima.
5. Pendidikan
Jalur
penyebaran melalui pendidikan diawali dengan berdirinya beberapa
pesabtereb yang pertama kali berdiri yaitu di Demak tepatnya di masjid
Demak. Tempat ini menjadi pusat pendidikan ajaran islam di Indonesia
khususnya Pulau Jawa. Pemimpin dan pengajar dari pesabtern-pesantren
adalah para wali.
6. Kesenian
Para
penyebar islam pada masa tersebut pada awalnya cukup kesulitan dalam
mengajarkan ajaran islam. Tetapi setelah berbaur dengan masyarakat yang
cukup lama dan kemudian menganal bentuk-bentuk kesenian maka para
penyebar agama islam menggunakan media ini sebagai alat melakukan
menyebaran islam. Setiap tradisi dari masyarakat disusupi dengan
cerita-cerita tentang ajaran islam. Hal ini seperti yang diajarkan oleh
sunan Kali Jaga menggunakan media wayang sebagai alat penyebaran islam.
c. Bukti Penyebaran Islam di Indonesia
Beberapa bukti sejarah mengenai masuknya islam di Indonesia adalah
berupa prasati islam (kebanyakan batu-batu nisan dan sejumlah catatan
para musafir). Dalam bukti-bukti ini banyak ditemukan tulisa-tulisan
yang menggunakan huruf dan bahasa arab. Isi dari prasasti ini yaitu
tentang kehidupan dari para penyebar agama islam. Misalnya, batu nisan
tertua yang masih ada dan masih dapat dibaca dengan jelas, ditemukan di
leran, Jawa Tengah dan berangka tahun 475 H (1082). Batu nisan yang
ditemukan ini milik seorang muslimah yang bernama Maimun. Di amping itu
juga ditemukan batu nisan Sultan Sulaiman bin Abdullah bin Al-Basir di
Sumatera Utara.
Serangkaian penemuan batu-batu nisan yang bertuliskan bahasa arab ini
menandakan bahwa ajaran islam berkembang di Indonesia. Setiap batu nisan
ditemukan memilki cerita dan kejayaan dari pemilik batu nisan tersebut
dalam mengajarkan ajaran islam di daerahnya. Disamping batu nisan juga
banyak ditemukan kitab-kitab Al-Qur’an kuno yang ditulis oleh orang
indonesia pada tahun 1211 M. Al-Qur’an tersebut juga menjadi bukti
berkembnagnya ajaran islam pada waktu itu serta juga ditemukan berbagai
bangunan masjid tuan, seperti masjid Demak da Jawa Tengah.
Selain itu, ada pula bukti-bukti lain yang berasal dari beberapa
catatan musafir yang juga dapat dijadukan tentang keberadaan islam di
Nusantara, yaitu:
1. Berita
cerita dari zaman tang. Sumber berita ini menceritakan bahwa orang
ta-shih yang tidak jadi menyerang kerajaan Holoing dibawah pimpinan ratu
Sima pada tahun 674 M. kata Ta-shih adalah penafsiran dari orang arab.
2. Berita
arab yang menceritakan pada abad ke-8 banyak pedagang isalam dari Timur
Tengah datang ke Sriwijaya untuk melakukan transaksi perdagangan.
Mereka menyebut Sriwijaya sebagai Sribuza, Zabay, Zabag.
3. Marcopolo
ketika melakukan perjalanan dari Cina menuju Persia mereka menemukan
pedagang Arab Gujarat yang menyebarkan ajaran islam di Indonesia.
4. Ma
Huan, adalah tokoh muslim yang berkebengsaan Cina. Ia melakukan
perjalanan lewat pesisir Jawa pada tahun 1416. Dalam perjalananya ia
menemukan tiga golongan penduduk indonesia yang terdiri dari orang
muslim dari Barat, orang Cina, dan penduduk asli Jawa.
5. Tome
Pires dalam menyatakan bahwa sebagian besar raja-raja Sumetara adalah
beragama islam. Pernyataan ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul
Suma Oriental.
d. Perkembangan Tradisi Islam dari abad ke-15 sampai abad ke-18
Pasa abad ke-15 sampai ke-18 banyak berdiri kerajaan islam di indonesia
akibat mulai dikenalnya ajaran islam oleh masyarakat indonesia.
Munculnnya kerajaan-kerajaan islam ini dipacu oleh latar belakang
ekonomi dan politik masyarakat indonesia. Pengarung dua bidang ini
berawal dari proses perdagangan yang terjadi oleh para edagang islam di
Indonesia. Pada abad ini ada tiga pusat kerajaan yang berkembang ajaran
islamnya. Tiga kerajaan tersebut adalah Samudera Pasai, malaka, dan
Majapahit. Kemudian berkembang sampai di Ternate pada tahun 1430.
Kemudian islam mulai berkembang sampai keseluruh Nusantara.
Sejak pesatnya ajaran islam berkembang di Nusantara pada abad ke-16,
maka kerajaan-kerajaan di Indonesia mulai berpaling paham ke ajaran
islam. Maka tidak heran di Indonesia mulai berdiri kerajaan-kerajaan
islam. Berkembangnya ajaran islam di indonesia dengan cepat ini
disebabkan oleh beberapa hal. Seperti di ungkapkan oleh Sartono
Kartodirjo yang menjelaskan bahwa pesatnya perkembangan islam di
Indonesia di sebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Suasana keterbukaan di kota-kota pelabuhan, sehingga menyebabkan terjadinya mobilitas sosial, seperti berpindah agama.
2. Pada
saat yang bersamaan terjadi disintegrasi dam disorientasi pada masa
lama, sehingga diperlukan nilai-nilai baru, dalam hal ini islam.
3. Merosotnya kekuasaan Hindu –Jawa memnyebabkan terjdinya perubahan struktur kekuasaan .
Disamping itu ajaran islam yang mudah dikenal masyarakat Indonesia juga
sebagai faktor utama dari pesatnya berlembangnya ajaran islam. Ajaran
islam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia karena ajaran bisa
menyatu dengan budaya setempat dan juuga tidak mengenal suatu bentuk
kasta.
Aliran sufisme dan mistik juga membawa pengaruh terhadap
berkembangnyaajaran islam di Indonesia. Pada abad ke-16 sampai 17 aliran
ini menyatu dengan kebudayaan Indonesia. Banyak para tokoh islam mampu
menggunakan kemampuan diluar akal manusia untuk menyembuhkan berbagai
penyakit maupun membantu masalah masyarakat indonesia dari
bencana-bencana menambah keyakinan masyarakat indonesia untuk memeluk
ajaran islam. Dengan demikian penyebaran ajaran islam juga telah
dilakukan dengan berbagai metode sehingga dapat memangkas sedikit demi
sedikit ajaran Hindu-Budha di Indonesia.
Tradisi islam yang berkembang dengan pesat juga terjadi di beberapa
daerah. Banten yang diislamkan Demak, meluaskan agama Islam ke Sumatera
Selatan khususnya lampung. Penyebaran agama islam ke Indonesia Timur
juga melalui hubungan pedagangan, misalnya proses islamisasi di daerah
maluku terjadi melalui hubungan dengan Jawa, yaitu melalui suan Giri
dari Gresik yang merupakan pusat penyebaran itu. Sejak abad ke-15
Sulawesi Selatan juga telah di islamkan oleh Dato’ ri Bandang dari
Minangkabau. Pengaruh islam dari Lingga di Riau sangat besar
dikalimantan Barat. Islam juga tersebar di kepulauan Nusa Tenggara
melalui Makasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar