Minggu, 24 Februari 2013

Ratapan Gadis Diatas Kubur C

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Dengan rambut terurai yang kusut masai,seorang gadis kecil berlari-lari sambil menangis mengikuti jenazah ayahnya yang diusung menuju tempat pemakaman.
Melihat iring-iringan jenazah lewat depan rumahnya,seorang kakek tua yang duduk didepan pintu bangkit dan bergabung dalam iring-iringan itu.
“Ayah,mengapa begitu singkat umurmu?” Ratap gadis itu mengikuti iring-iringan.Kakek tua melihat keadaan gadis itu hatinya merasa terenyuh,perasaanya menjadi iba.Takdir telah menentukan bahwa gadis itu harus kehilangan ayah,padahal gadis seumurannya sangat memerlukan perlindungan dan bimbingan seorang ayah.
Esok harinya,ketika kakek tua kembali duduk di muka pintu seperti hari kemarin,gadis itu lewat lagi.Gadis itu berlari-lari kecil sambil meratap dan menangis menuju makam ayahnya.hal itu membuat kakek tua mengikuti dari belakang.Ia ingin tahu apa yang akan diperbuat gadis itu.

Setiba dipemakaman,kakek tua melihat gadis itu memeluk makam ayahnya,pipinya diletakkan diatas gundukan tanah sambil meratap-ratap.Dari persembuyiannya kakek tua selalu mengikuti apa yang diucapkannya.

“Ayah,malam ini engkau sendirian terbaring dalam kegelapan kubur,tanpa lampu penerangan dan penghibur.jika malam kemarin,aku masih bisa menyalakan penerangan untukmu.tapi sekarang,siapakah yang menerangimu,dan siapa pula yang menghiburmu?”

“Ayah,malam kemarin aku masih bisa menggelar tikar untuk alas tidurmu,tapi sekarang siapakah yang menggelarkan tikar untukmu? jika malam-malam kemarin aku bisa memijiti tangan dan kakimu,sekarang siapakah yang memijitimu?” Terdengar memilukan ratap gadis itu,Sang kakek tua yang mendengarkan dari tempat persembuyianya menjadi iba hatinya.

“Ayah,jika kemarin aku yang menyelimuti tubuhmu,tetapi kini siapa yang menyelimutimu tadi malam,?” kembali terdengar suara gadis itu diantara isak tangisnya.“Kemarin engkau masih bisa memanggilku,dan aku menjawab untukmu,tetapi semalam siapa yang engkau panggil dan siapa pula yang menjawabnya?”

“Ayah,jika kemarin engkau engkau minta makan dan aku yang melayani,apakah kau semalam minta makan?dan siapa pula yang melayanimu? Dulu aku yang memasak makanan untukmu,tetapi kemarin siapa yang memasak untukmu?”Karena tak tahan mendengar ratapan-ratapan mengharukan gadis itu diatas makam ayahnya,kakek itu keluar dari persembuyiannya dan mendekati gadis itu,tak terasa air matanya menetes jatuh karena terharu.

“Anakku,janganlah engkau mengucap seperti itu?”kata sang kakek setelah berusaha menenangkan hati gadis itu.
Seharusnya ucapkanlah kata-kata seperti ini:
“Ayah,kau telah kukafani dengan kain kafan yang bagus,masihkah kau memakai kain kafan itu?Dan kata orang shaleh,bahwa kain kafan orang yang telah meninggal ada yang diganti dengan kain kafan surga dan ada pula yang dari neraka.kain kafan dari mana yang ayah kenakan sekarang?”

“Ayah,kemarin aku telah meletakkan tubuhmu yang segar bugar dalam kubur,masih bugarkah tubuhmu hari ini?”Gadis itu terus saja mendengarkan ucapan yang dicontohkan oleh kakek itu tanpa henti.

“Ayah, orang-orang alim mengatakan bahwa semua hamba besok ditanya tentang imannya.diantara mereka ada yang bisa menjawab,tetapi ada juga yang cuma membisu.Yang kupikirkan,apakah ayah bisa menjawab atau hanya membisu?”

“Ayah,katanya bahwa kuburan itu bisa dibuat luas atau sempit.bagaimana kuburan ayah sekarang,bertambah luas ataukah bertambah menyempit?dan kuburan itu katanya merupakan secuil taman dari taman surga,tetapi bisa juga merupakan sebuah lubang dari lubang neraka.Yang menjadi pikiranku,bagaimana kuburan ayah sekarang?Taman surga ataukah lubang neraka?

“Ayahku,katanya bahwa liang kubur bisa menghangati mayat dengan memeluknya seperti pelukan ibu terhadap anaknya,tetapi bisa juga merupakan lilitan erat yang meremukkan tulang-tulang.Bagaimana keadaan tubuh ayah sekarang?”
Ayah,orang shaleh mengatakan“Orang dikebumikan itu ada yang menyesal mengapa dulu semasa hidupnya tak memperbanyak amalan bagus,justru menjadi pendurhaka dan banyak melakukan maksiat.Yang kutanyakan pada ayah,apakah engkau termasuk orang yang menyesali karena perbuatan maksiat atau menyesal karena sedikit melakukan amal kebagusan?”

“Ayah,dulu setiap aku memanggilmu engkau selalu menjawab,tetapi kini engkau kupanggil-panggil tak lagi mau menjawabku.Kini engkau telah berpisah denganku dan tak akan berjumpa sampai hari qiamat.Semoga ALLAH tak menghalangi perjumpaanku denganmu.?”


Demikianlah beberapa nasehat kakek tua yang disampaikan kepada gadis itu dalam meratapi ayahnya yang sudah meninggal.“Sungguh baik nasehat kakek,aku sangat berterima kasih sekali,?” Kata gadis itu.
Kemudian kakek tua itu mengajak gadis itu pulang meninggalkan kuburan ayahnya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar